
Pria Indonesia berada di urutan paling
atas dalam hal frekuensi mereka melakukan hubungan seksual. Dalam
survei bertajuk Ideal Sex in Asia Survey, diketahui pria Indonesia
rata-rata bercinta 9,8 kali dalam sebulan.
Berada di urutan kedua adalah pria Filipina yang berhubungan seks 9,4
kali dalam sebulan, diikuti pria India 8,8 kali sebulan. Selanjutnya
adalah Thailand 7,7 dalam sebulan.
Sementara itu untuk kaum wanita, ternyata yang menduduki urutan
tertinggi dalam hal frekuensi bercinta adalah wanita dari India yang
rata-rata bercinta 8,7 kali dalam sebulan. Di urutan kedua Indonesia dan
Malaysia yang sama-sama bercinta sekitar 6,8 kali dalam sebulan.
Sedangkan wanita Thailand hanya bercinta 5,7 kali dalam sebulan.
Survei yang dilakukan oleh perusahaan farmasi Pfizer itu melibatkan
1.658 pria dan 1.624 wanita di 10 negara Asia. Usia responden 31-74
tahun dan melakukan penetrasi seksual dalam 12 bulan terakhir.
Menurut Dr.George Lee, konsultan urologi dari Monash University Kuala
Lumpur, Malaysia, ereksi yang keras masih memegang peran penting dalam
kepuasan seksual orang Asia. "Hampir 90 persen orang Malaysia menganggap
ini adalah faktor penting," katanya.
Hanya sepertiga responden yang mengatakan durasi hubungan seksual sebagai faktor utama dalam kepuasan.
Negara-negara yang berpartisipasi dalam survei ini antara lain Cina,
Hongkong, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapuran, Korea
Selatan, Taiwan, dan Thailand. Hasil survei ini diumumkan kemarin
(24/11) di Hongkong.
Sedangkan fakta lain menyebutkan bahwa seks bagi perempuan adalah hanya kewajiban.
Berikut info lengkapnya :
Kehidupan seksual suami istri sangatlah berpengaruh pada kehidupan
rumah tangga mereka. Namun sebuah survei yang dilakukan oleh situs
Healthy Women mengungkapkan bahwa sekitar 66 persen perempuan melakukan
aktivitas seksual hanya sekali dalam seminggu, atau bahkan kurang dari
itu. Yang lebih parah, hal yang mendasari aktivitas seksual ini bukanlah
hasrat seksual, melainkan lebih karena dorongan kewajiban sebagai
istri.
Apa sebenarnya yang membuat berkurangnya gairah bercinta ini?
Menurut penelitian situs tersebut, padatnya aktivitas dan berkurangnya
waktu menjadi alasannya. "Ini seperti tren yang berkembang pada
perempuan, dimana hubungan seks hanya dilakukan semata-mata demi
kewajiban, bukan sebagai gairah alami dan untuk kenikmatan. Para
perempuan yang disurvei mengatakan rasanya waktu yang hanya 24 jam per
hari tidak cukup untuk melakukan banyak hal penting, sehingga seks
bukanlah prioritas yang harus dilakukan," ungkap psikiater Naomi
Greenblatt, MD.
Hubungan seks sebenarnya bukan sekadar sarana memuaskan hasrat seksual,
karena sebenarnya ada beberapa manfaat kesehatan yang dapat diambil dari
kehidupan seks yang aktif. Aktivitas seks yang teratur dapat menurunkan
tingkat stres, memperkuat otot panggul, meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, dan membakar kalori.
"Perempuan yang sering bercinta bisa membuat
wajah mereka terlihat awet muda" ungkap Dr Greenblatt.
Dengan semua manfaat kecantikan dan kebugaran tersebut, mengapa para
perempuan masih merasa "terpaksa" melakukan hubungan seksual, dan hanya
menjadikannya kewajiban untuk "melayani suami"? Bagi mereka,
permasalahan utamanya adalah tidak adanya waktu. Seks mungkin ideal
untuk dilakukan menciptakan hubungan yang harmonis antara suami dan
istri, namun sekarang ini seks bukanlah realita yang penting
dibandingkan dengan bekerja dan melakukan aktivitas sosial lainnya.
Banyak perempuan yang masih beranggapan bahwa bercinta hanya bisa
dilakukan di kamar dan dengan suasana yang hening serta romantis,
sehingga akan membutuhkan banyak waktu dan hanya bisa dilakukan di waktu
luang. Padahal kenyataannya tidak demikian. Mengapa tidak mencoba
morning sex, ketika tubuh Anda masih terasa bugar? Anda juga bisa
mencuri-curi waktu saat liburan bersama anak-anak untuk quickie sex.
Pendek kata, kalau mau usaha, sebenarnya Anda bisa melakukan hubungan seks lebih sering, dan lebih menyenangkan!